"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Rabu, 24 Agustus 2016

Klinik Pelayanan Penyuluhan Pertanian Hentak Masyarakat Tani Pangaribuan

Rabu 24 Oktober 2016.  Gaung visi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara 2014-2019 menjadikan Taput sebagai lumbung pangan telah sampai dan semakin merasuk di tengah-tengah masyarakat tani di seluruh wilayah Taput.


Hal itu sangat dirasakan dan diketahui oleh tim media ini ketika berkunjung secara khusus ke Klinik Pelayanan Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Pangaribuan hari ini (24/8).  Di klinik ini bertemu dengan Tim Klinik Pelayanan Penyuluhan Pertanian Pangaribuan yakni Koordinator PPL Pangaribuan Hotman Sibarani dan salah seorang anggota Babinsa dari Koramil Pangaribuan Hormat Simatupang.

"Semenjak klinik ini kita buka di pekan Pangaribuan setiap hari rabu, sesuai dengan arahan bapak Bupati dan petunjuk lebih teknis dari Kepala BP4K, klinik selalu mendapat kunjungan masyarakat, baik petani, kelompok tani dan lainnya yang ingin tahu tentang klinik ini pun yang sudah tahu dan ingin memperoleh pencerahan dalam bidang pertanian," terang Koordinator PPL Pangaribuan Hotman Sibarani.

"Klinik ini menjadi solusi mengatasi keterbatasan kami sebagai penyuluh, seperti kurangnya personil penyuluh di Pangaribuan, hanya 4 orang, yang kami layani 26 desa, di klinik ini kami lakukan penyuluhan kepada siapa saja dari 26 desa," terang Hotman Sibarani lebih jauh.

Menyoal fasilitas klinik yang sangat minim dibandingkan cakupan layanan yang diemban, Sibarani menjelaskan bahwa klinik tersebut dibuka dengan modal nekat tim untuk membantu petani.

"banyak hal yang masih harus dibenahi untuk menjadikan klinik ini eksis ke depan.  Klinik ini membutuhkan lokasi yang menetap, membutuhkan sarana mobiler yang cukup, perlu menyediakan cetakan brosur berbagai petunjuk dibidang pertanian.  Kita sangat memerlukan ketersediaan brosur, karena pengalaman kita di klinik ini, para petani tidak membawa buku dan alat tulis lainnya, sehingga brosur menjadi penting untuk dapat dibawa pulang dan dipelajari lebih lanjut oleh petani yang datang ke klinik ini", terang Hotman Sibarani.

Hormat Simatupang salah seorang Babinsa di Pangaribuan yang telah terlatih dalam pertanian dan ikut serta sebagai anggota tim penyuluh di klinik ini menjelaskan bahwa secara umum masyarakat tani tidak dapat serta merta menerima penyuluhan yang telah dilakukan, faktor melakukan pertanian secara turun temurun masih kental di tengah-tengah masyarakat tani.

"Kita sebagai tim di klinik ini mencoba mengajak masyarakat tani di Pangaribuan ini untuk melakukan revolusi mental, mau berobah dari pola pertanian tradisional kepada pola yang menganut penyesuaian kepada perubahan teknologi dan secara khusus kita mencoba mengenalkan pemanfaatan atau penggunaan pupuk organik," urai Hormat Simatupang.

Sementara Camat Pangaribuan Josua Napitupulu yang selalu setia datang ke klinik penyuluhan ini setiap minggunya untuk bertemu dengan tim dan masyarakat tani kepada media ini mengaku sangat terbantu dan mendukung diselenggarakannya klinik penyuluhan.

"Melalui  klinik ini, dengan hadirnya para petani dan kelompok tani ke klinik ini, di klinik ini kita mencoba membangun semangat mereka untuk lebih giat bertani, lebih percaya diri melakukan pertanian dengan pola yang lebih moderen.  Di klinik ini penyuluh kita yang penuh semangat kami anggap telah berhasil mengajak sebagian masyarakat tani untuk berobah.  Di klinik ini telah banyak muncul pertanyaan dari petani menyangkut kegagalan, produktifitas, upaya peningkatan produksi, dan banyak lainnya, dimana para PPL kita selalu dapat memberikan solusi kepada mereka," sebut Camat Pangaribuan Josua Napitupulu.

Koordinator PPL Pangaribuan Hotman Sibarani juga menjelaskan kepada media ini tentang perangkat ukur kesuburan tanah yang dimiliki PPL, yaitu Perangkat Uji Tanah Sawah dan Perangkat Uji Tanah Kering, keduanya untuk mengetahui kandungan hara tanah atau lahan pertanian.

"Dengan adanya perangkat uji ini, kita secara jelas dan tegas dapat memberikan rekomendasi atas kesesuaian lahan, jenis pertanaman yang dapat dilakukan diatas lahan tersebut," terang Hotman Sibarani.

"Kami akan sangat senang, dan biasanya kami anjurkan, selain petani membawa contoh tanah lahan, kami hadir langsung ke lahan pertanian petani untuk melakukan uji kandungan tanah dan memberikan saran jenis pertanaman yang cocok di lahan tersebut," ujar Hotman Sibarani.

Petani dan anggota Kelompok Tani dari Desa Silantom Julu, Sigotom, Desa Najumambe dan Desa Purbatua yang berada di klinik penyuluhan mengaku sangat terkesan dengan adanya program yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, Klinik Penyuluhan Pertanian.

"Kami sangat senang dan terbantu dengan dibukanya klinik penyuluhan ini, terlebih dilakukan pada hari pekan, kami dapat melakukan konsultasi kepada penyuluh pada saat kami akan beraktifitas di pekan Pangaribuan.  Kami ingin berobah, kami ingin merubah nasib kami, kami sudah bosan dalam kemiskinan, kami ingin lebih baik dan maju dalam ekonomi rumah tangga.  Tolong disampaikan salam dan hormat kami kepada Bupati kita, bapak Nikson Nababan yang telah merestui pelaksanaan klinik penyuluhan ini," ujar Simatupang dari Desa Purbatua.

Photo liputan

Tidak ada komentar: